Kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Donald Trump mengguncang perekonomian dunia. Namun, ada beberapa negara yang tetap melaju tanpa terkena dampak signifikan.
Trump dikenal dengan pendekatan proteksionisnya terhadap perdagangan global. Tarif impor yang tinggi diterapkan untuk melindungi industri dalam negeri AS.
Meski banyak negara terkena dampaknya, beberapa justru berhasil menghindari pukulan berat dari kebijakan ini.
1. Kanada: Tetangga Dekat yang Punya Keistimewaan
Sebagai negara tetangga AS, Kanada memiliki keuntungan dalam perjanjian dagang United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA).
Kesepakatan ini membuat Kanada tidak terkena tarif tinggi seperti negara lain, terutama dalam sektor otomotif dan pertanian.
Keberadaan USMCA menjaga stabilitas perdagangan antara kedua negara tanpa hambatan besar.
Sektor otomotif Kanada sangat bergantung pada ekspor ke AS. Tanpa perjanjian dagang ini, industri mobil Kanada bisa lumpuh.
Selain itu, produk pertanian seperti gandum dan daging sapi tetap dapat masuk ke pasar AS tanpa tarif tambahan.
2. Meksiko: Manfaat dari Perdagangan Bebas
Meksiko juga mendapatkan perlakuan khusus karena termasuk dalam perjanjian dagang USMCA.
Banyak perusahaan Amerika yang memiliki pabrik di Meksiko sehingga tarif tinggi tidak diterapkan secara ketat.
Barang-barang seperti suku cadang mobil dan produk pertanian tetap dapat masuk ke pasar AS tanpa hambatan berarti.
Meksiko juga menjadi pusat manufaktur besar untuk barang elektronik dan otomotif. Keberadaan pabrik-pabrik ini mengamankan posisinya di pasar AS.
3. Korea Selatan: Perjanjian Dagang yang Menyelamatkan
Korea Selatan memiliki perjanjian dagang dengan AS yang dikenal sebagai KORUS FTA.
Berkat kesepakatan ini, tarif tinggi pada industri otomotif dan teknologi dapat ditekan seminimal mungkin.
Ekspor utama Korea Selatan seperti mobil dan produk elektronik tetap kompetitif di pasar AS.
Hyundai dan Kia, dua raksasa otomotif slot777 Korea Selatan, tidak terkena dampak besar dari kebijakan Trump.
Selain itu, industri semikonduktor Korea juga tetap aman karena permintaan AS tetap tinggi.
4. Jepang: Negosiasi Cerdas yang Menguntungkan
Jepang memiliki hubungan dagang kuat dengan AS dan berhasil menegosiasikan tarif yang lebih rendah.
Barang-barang seperti mobil dan peralatan elektronik tidak mengalami kenaikan tarif sebesar negara lain.
Kedekatan diplomatik antara Jepang dan AS membantu mengurangi dampak kebijakan proteksionis Trump.
Toyota dan Honda tetap mampu mengekspor kendaraan tanpa hambatan besar.
Perdagangan sektor elektronik juga tetap berjalan lancar berkat perjanjian dagang yang fleksibel.
Baca juga artikel lainnya yang ada di situs kami https://shawnmendestour2023.com.
5. Vietnam: Alternatif Baru dalam Rantai Pasokan
Vietnam justru mendapatkan keuntungan Kebijakan tarif dari perang dagang AS-China.
Akibatnya, ekspor Vietnam ke AS semakin meningkat dan dampak negatif dari kebijakan Trump sangat minim.
Industri tekstil dan elektronik di Vietnam mengalami lonjakan besar dalam ekspor. Vietnam juga menawarkan tenaga kerja murah yang kompetitif, membuatnya menjadi pusat produksi baru bagi berbagai industri global.
6. Australia: Hubungan Ekonomi yang Stabil
Australia memiliki hubungan ekonomi yang baik dengan AS dalam sektor pertambangan dan energi.
Trump tidak menerapkan tarif tinggi pada ekspor utama Australia seperti batu bara dan gas alam.
Dengan sumber daya alam yang strategis, Australia tetap aman dari dampak besar kebijakan ini.
Perusahaan tambang Australia tetap bisa mengekspor produk ke AS tanpa hambatan berarti. Keunggulan ini menjadikan Australia tetap kuat dalam perdagangan global.
Selain itu, Australia memiliki kesepakatan dagang yang stabil dengan AS, menjamin ekspor tetap berjalan lancar.
7. Taiwan: Pemain Cerdas di Perdagangan Global
Taiwan memiliki industri teknologi yang sangat bergantung pada ekspor ke AS.
Namun, negara ini menghindari tarif tinggi dengan menyesuaikan rantai pasokan dan meningkatkan investasi di AS.
Sebagai pemasok utama semikonduktor, Taiwan tetap berhasil menjaga hubungan dagang yang menguntungkan.
TSMC, perusahaan semikonduktor terbesar Taiwan, tetap menjadi mitra penting bagi perusahaan teknologi Amerika.
Industri elektronik Taiwan terus berkembang tanpa terkena dampak besar dari kebijakan Trump.
8. Singapura: Pusat Perdagangan yang Lincah
Singapura tidak terlalu terdampak Kebijakan tarif karena berperan sebagai pusat logistik dan keuangan.
Sebagai negara kecil dengan perdagangan berbasis jasa, Singapura tidak terkena tarif tinggi seperti negara manufaktur lainnya.
Daya saing yang tinggi membuat Singapura tetap menjadi pemain kuat dalam perdagangan global.
Pelabuhan Singapura tetap menjadi pusat distribusi utama bagi perdagangan internasional, termasuk ke AS.
Stabilitas ekonomi dan kebijakan bisnis yang fleksibel membantu Singapura menghindari dampak besar dari perang dagang Trump.